Republika Online |
Posted: 17 Dec 2011 07:00 PM PST REPUBLIKA.CO.ID - Sudah memakai parfum mahal namun masih merasa kurang wangi? Mungkin cara Anda memakainya salah. Selain itu, cara memilih parfum yang benar juga perlu diperhatikan. Menurut Marketing Manager Sophie Paris, Thibault Menager, ada cara-cara khusus untuk membuat aroma parfum yang kita semprotkan lebih tahan lama. "Disemprotkan di mana itu penting, jangan sampai disemprotkan di baju," katanya. Salah satunya adalah dengan cara menyemprotkan parfum di bagian urat nadi di pergelangan tangan, dan di belakang daun telinga. Hal ini dikarenakan kedua daerah tersebut merupakan pusat peredaran darah yang mendukung minyak parfum ini lebih mudah beradaptasi dengan kulit dibandingkan dengan bagian lainnya. Aroma parfum juga akan menyebar ke seluruh tubuh, seperti aliran darah tersebut. Selain itu, saat membeli parfum, kita juga harus teliti jenis apa. Parfum terdiri atas beberapa jenis, yang sangat berbeda dari komposisi dan cara penggunaannya. Jenis yang pertama adalah jenis Eau de Perfum. Jenis parfum ini punya kadar essence paling tinggi dan memiliki aroma kuat dan konsentrasi yang cukup pekat. Sedangkan Eau de Toilette memiliki kadar essence sedang, aromanya lebih ringan dan tidak terlalu tajam. Ada pula parfum jenis Eau de Cologne yang memiliki keharuman yang ringan dengan kadar essence yang paling rendah. Jika menggunakan parfum dengan tipe Eau de perfume dengan konsentrasi paling tinggi, sebaiknya tidak menyemprotkannya terlalu banyak dan terlalu dekat dengan kulit. "Maksimal penyemprotan hanya dua kali agar wanginya tidak terlalu menyengat," ujarnya. Selain itu, agar parfum ini terasa lebih lembut, sebaiknya semprotkan parfum 30 menit sebelum bepergian. "Tapi jangan semprotkan di baju karena bisa meninggalkan bekas," tegasnya. Full content generated by Get Full RSS. |
Posted: 17 Dec 2011 06:45 AM PST REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Jangan buru-buru mengatakan merajut itu sulit jika belum pernah mencobanya. Menurut pegiat rajut, Martin Suhanda, merajut itu sebanarnya mudah. Pada dasarnya, merajut hanyalah memadukan teknik mengaitkan benang yang dilakukan secara berulang-ulang. "Kita nggak akan seasyik apa merajut kalau nggak nyobain," ujar dia di acara Gelar Karya Para Pecinta Rajut, Sabtu (17/12) di Blok M Plaza. Namun, anda perlu berhati-hati karena menurutnya merajut itu bisa membuat ketagihan hingga lupa waktu. "Karena saking mudahnya. Begitu sederhana, tetapi kalau kita lakukan terus menerus bisa jadi 'sesuatu'," ujar pegiat rajut yang pertama kali merajut di umur sembilan tahun ini. Bagi yang baru mencoba untuk belajar merajut, Martin menyarankan agar memulai belajar dengan membuat syal, topi atau bandana. Ketiga contoh hasil kerajinan itu hanya memebutuhkan teknik merajut yang paling sederhana. "Kalau masih pemula, mungkin bikin syal dulu sepanjang semeter, biar tanggannya terbiasa," katanya yang sudah berpengalaman selama 25 tahun. Hanya ada satu cara menurut Martin agar 'merajut' tidak menjadi sesuatu yang sulit. "Yang penting senang dulu. Kalau ada kemauan pasti bisa. Tapi kalau nggak senang, nggak bakal jadi, deh!" katanya. Semakin sering merajut, Martin mengatakan nantinya seseorang akan menemukan 'kiblatnya' masing-masing. Jika menyukai dekorasi, mereka akan cenderung membuat bed cover atau taplak meja. Jika menyukai fashion, biasanya mereka akan membuat baju. Ada pula pecinta rajut yang kecanduan membuat aksesoris. "Ada juga orang yang sukanya eksperimental. Merajut di atas kain yang ditambahin tutup botol," ujar dia. Full content generated by Get Full RSS. |
You are subscribed to email updates from Republika Online - Gaya Hidup RSS Feed To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar