Senin, 26 Desember 2011

ANTARA - Peristiwa

ANTARA - Peristiwa


Tahun depan dana BOS naik lagi

Posted: 26 Dec 2011 07:42 AM PST

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh (FOTO ANTARA)

... BOS untuk SD/MI akan dinaikkan dari Rp380.000 menjadi Rp580.000, sedangkan untuk SMP/MTs akan dinaikkan dari Rp510.000 menjadi Rp720.000...

Berita Terkait

Tanjungpinang, Kepulauan Riau (ANTARA News) - Kabar baik bagi peningkatan mutu pendidikan nasional jika bisa dilaksanakan secara baik pula. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhammad Nuh, mengatakan dana bantuan operasional sekolah untuk tingkat SD sampai SLTP akan dinaikkan mulai 2012.

"Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk SD/MI akan dinaikkan dari Rp380.000 menjadi Rp580.000, sedangkan untuk SMP/MTs akan dinaikkan dari Rp510.000 menjadi Rp720.000," kata Nuh, usai meresmikan Universitas Maritim Raja Ali Haji menjadi universitas negeri di Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Senin.

Nuh mengatakan, dengan kenaikan dana BOS pada 2012 tidak ada lagi pungutan karena sudah dibayarkan 100 persen untuk operasional.

"Pendidikan dasar itu bebas pungutan, jangan ada lagi pungutan setelah kenaikan dana BOS itu," katanya.

Menurut dia, pemerintah daerah juga diharapkan memberikan bantuan biaya operasional selain dana BOS dari pusat itu.

"Bantuan pemerintah daerah sangat diharapkan, apalagi sudah ada alokasi anggaran sebesar 20 persen dari APBD," ujarnya.

Menurut dia, dana BOS untuk tingkat SMA/MA dan SMK akan mulai dirintis pada 2012 walau pun tidak dibayarkan penuh seperti pendidikan dasar.

"Diharapkan pada 2013 sudah bisa berjalan dan dapat membantu biaya operasional sekolah untuk tingkat SMA/MA dan SMK walau pun tidak seluruhnya," ujarnya.

Sementara untuk tingkat perguruan tinggi menurut dia sudah dialokasikan untuk mahasiswa yang tidak mampu melalui beasiswa bidik misi.

"Setiap tahun ada 30.000 tambahan mahasiswa tidak mampu yang mendapat beasiswa bidik misi itu," ujarnya. (ANT)

Editor: Ade Marboen

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full content generated by Get Full RSS.

PKS minta Kasus Bima diusut tuntas

Posted: 26 Dec 2011 07:30 AM PST

Pasca bentrok aparat dengan pengunjuk rasa yang tergabung dalam Front Rakyat Anti Tambang (FRAT) Sabtu (24/12) lalu, anggota Brimob Polda NTB melakukan penjagaan di seluruh areal Pelabuhan Sape, termasuk di depan pintu gerbang yang juga melibatkan kendaraan lapis baja. (FOTO ANTARA/Rinby).

... sangat prihatin dengan berbagai kasus kekerasan yang terjadi dimana-mana termasuk kasus kekerasan aparat di Bima...

Berita Terkait

Video

Mamuju, Sulawesi Barat (ANTARA News) - Politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, meminta kasus kekerasan oleh polisi di Pelabuhan Sape, Kabupaten Bima, NTB, yang menyebabkan ada masyarakat tewas harus diusut tuntas.

"Kita sangat prihatin dengan berbagai kasus kekerasan yang terjadi dimana-mana termasuk kasus kekerasan aparat di Bima,"kata Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah PKS Sulbar, Hajrul Malik di Mamuju, Senin.

Menurutnya, apabila ada oknum polri yang terlibat langsung atas kekerasan di Bima harus ditindak sesuai dengan hukum yang berlaku.

"Tindakan sejumlah oknum aparat kepolisian yang membubarkan paksa masyarakat berunjuk rasa sehingga terjadi bentrokan, di Pelabuhan Sape Kabupaten Bima, adalah tindakan yang tidak berperikemanusiaan dan itu pelanggaran HAM," katanya menjelaskan.

Aparat yang melakukan tindakan yang tidak prosedural pasti bagian pelanggaran karena mereka itu memiliki protap yang jelas setiap melaksanakan tugas di lapangan.

"Aparat polri yang terkena imbas bom buku beberapa bulan yang lalu karena telah melakukan diluar dari protap,"terangnya.

Hajrul yang juga anggota DPRD Mamuju ini menyampaikan, kasus kekerasan baik di Mesuji maupun di Bima harus disikapi secara arip dan bijaksana.

"Kasus demi kasus yang terjadi di Tanah Air harus disikapi dengan pikiran yang jernih. Khawairnya ini merupakan bagian setingan atau campur tangan dari negara luar yang tidak menghendaki bangsa ini tentram dan damai,"ungkap dia.

Dia mengatakan, dirinya justeru curiga kasus demi kasus yang menghiasi layar televisi baik kasus Mesuji maupun di Bima merupakan campur tangan dari luar. Ada kesan bahwa bangsa ini diadu oleh bangsa lain sehingga bangsa kita tidak aman.

Namun demikian, apapun namanya terkait kasus di Bima baik atas nama demokrasi, atas nama kemanusian atas nama apa pun harus tetap diusut secara tuntas.

"Terbukti atau tidak, petinggi polri harus mengambil tindakan cepat terhadap bawahannya,"jelasnya.

Karena itu, tambah dia, kasus kekerasan itu bisa diusut tuntas pemangku kebijakan di negeri ini dan jangan dibiarkan karena itu akan membuat hukum yang ada dibangsa ini diinjak-injak dan aparat penegak hukum seperti polisi yang bertindak seenaknya saja. (KR-ACO)

Editor: Ade Marboen

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full content generated by Get Full RSS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar