Republika Online |
Semangka, Buah Mujarab untuk Kanker Prostat dan Jantung Posted: 25 Dec 2011 09:12 PM PST REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Siang hari yang panas, bayangkanlah buah semangka. Buah dari suku ketimun ini, selain dikenal sangat menyegarkan juga memberikan efek yang positif bagi tubuh. Semangka mengandung likopen yang tinggi. Likopen merupakan antioksidan yang ditemukan dalam buah-buahan berwarna merah (kecuali stroberi). Penelitian ilmiah menunjukkan bahwa likopen dapat mengurangi risiko kanker prostat dan penyakit jantung. Orang yang makan diet yang tinggi kandungan likopen, kecil kemungkinannya untuk mengalami serangan jantung. Buah berair dengan nama latin Citrullus lanatus ini juga kaya akan Vitamin B6. Vitamin B6 adalah zat penting yang dapat merangsang hormon dalam otak untuk mengatasi kecemasan dan panik. Tak hanya itu, semangka juga kaya akan vitamin C. Vitamin C tak hanya penting untuk menjaga daya tahuan tubuh, vitamin ini mutlak diperlukan untuk memperlambat penuaan dan kerusakan kondisi medis seperti katarak. Jika terdengan suara berongga, artinya buah semangka sudah siap disantap, tetapi jika Anda mendengar suara yang solid, artinya semangka masih mentah dan perlu beberapa hari lagi untuk matang. |
Takut Jarum? Akupuntur Terbukti Kurangi Stres Lho Posted: 23 Dec 2011 10:30 PM PST REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Doyan berankupuntur? Beruntunglah anda karena terapi pengobatan ini kian terbukti memiliki banyak manfaat. Baru-baru ini, ilmuwan Amerika menemukan bahwa akupuntur, atau tusuk jarum, ternyata bisa menurunkan tingkat stres. Dalam studi yang dipublikasikan di jurnal Biologi dan Kedokteran, pengobatan tradisional ala Cina ini diyakini dapat mengurangi hormon yang menyebabkan stres. Meskipun penelitian dilakukan pada tikus, ilmuwan mengatakan hasil penelitian itu bisa diterapkan kepada manusia. Penelitian di Amerika Serikat menguji efek dari akupunktur pada kadar hormon penyebab stres, 'neuropeptida Y' (NPY). Hormon ini dihasilkan oleh sistem saraf simpatik pada manusia. Penelitian ini dilakukan terhadap empat kelompok tikus. Percobaan yang dilakukan selama 14 hari ini dilakukan pada empat kelompok tikus. Kelompok pertama adalah tikus yang tidak stres dan tidak mendapatkan perlakuan akupuntur (sebagai kontrol). Kelompok kedua yaitu kelompok tikus stres selama satu jam dan tidak mendapatkan akupuntur. Kelompok tiga yaitu tikus yang stres dan mendapatkan akupuntur 'palsu' di dekat ekor. Kelompok keempat, tikus yang stres dan mendapatkan akupunktur dekat ekor. Peneliti menggunakan alat elektroakupunktur sehingga bisa memastikan setiap tikus mendapatkan dosis perlakuan yang sama. Akupuntur bahkan dilaporkan dapat 'melawan' terhadap stres akut. Akupuntur bisa menyebabkan penyempitan ke semua pembuluh darah kecuali ke paru-paru jantung, dan otak."Kami telah menduga akupuntur bisa mengurangi stres. Namun, ini adalah studi pertama untuk menunjukkan bukti manfaat ini," ujar Eshkevari, peneliti dari Universitas Georgetown. Full content generated by Get Full RSS. |
You are subscribed to email updates from Republika Online - Gaya Hidup RSS Feed To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar