ANTARA - Hiburan |
Ramai-ramai goyang India di Festival Biennale Posted: 25 Dec 2011 05:24 AM PST Berita Terkait Video Direktur Artistik Festival Equator Biennale Jogja XI Joned Suryatmoko menyebut menari India bersama masyarakat Yogyakarta adalah festival pendukung dan pendamping pameran utama dalam Biennale Jogja XI 2011. Kegiatan bertema "Kota Cinta, Bollywood Km 0" di Perempatan Kantor Pos Besar Yogyakarta itu mengajak orang belajar menyatakan kegembiraan dan cinta lewat tari India. "Mengungkapkan kegembiraan dan cinta bisa dilakukan dengan tarian India ala Bollywood , bukan hanya lewat bunga dan lagu," katanya. Dia menggambarkan gerakan dalam tarian ini cukup mudah, apalagi para tim penari membantu memberikan petunjuk. Tari massal India ini disutradarai Joned Suryatmoko, sedangkan koreografernya adalah Alicia Kasih dari Jakarta Broadway Team. Dia mengatakan selain tari massal India, festival Equator Biennale juga menyelenggarakan pameran seni rupa. Ia mengatakan Festival Equator bertujuan memfasilitasi dialog pengetahuan yang disebarkan ke masyarakat melalui kenyataan sosial yang berhadapan dan bukan hanya menampilkan kesenian konvensional berupa pementasan, tapi menyebarkan nilai-nilai pengetahuan sehari-hari masyarakat.(*) ANT/N002 Editor: Jafar M Sidik COPYRIGHT © 2011 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com Full content generated by Get Full RSS. |
Lan Fang tutup usia di Singapura Posted: 25 Dec 2011 04:23 AM PST Surabaya (ANTARA News) - Novelis perempuan terkemuka asal Surabaya Lan Fang meninggal dunia dalam perawatan di Rumah Sakit Mount Elizabeth Singapura, Minggu siang. Sekretaris Dewan Kesenian Surabaya Farid Syamlan mengatakan, Lan Fang yang telah menghasilkan beberapa novel dan cerita pendek itu meninggal karena menderita kanker hati. "Dia sebetulnya sudah lama menderita kanker hati, tapi tidak pernah dirasakan dan terus melakukan aktivitasnya. Sampai akhirnya parah dan tidak bisa disembuhkan," katanya. Lan Fang terkenal dengan novelnya "Perempuan Kembang Jepun" dan "Ciuman di Bawah Hujan". Dia sempat dirawat lama di Rumah Sakit RKZ Surabaya kemudian pindah ke Rumah Sakit Adi Husada. "Dari Adi Husada, Jumat lalu (23/12) ia kemudian diterbangkan ke Singapura, namun nyawanya tidak tertolong. Kami teman-teman seniman di Surabaya merasa sangat kehilangan atas meninggalnya seorang sahabat yang pergi terlalu cepat," katanya. Farid mengenang Lan Fang sebagai sastrawan perempuan yang sangat potensial yang dimiliki Surabaya dan Indonesia. Lan Fang dikenal memiliki semangat luar biasa untuk terus berkarya. "Setelah kepergian Lan Fang, para penulis novel perempuan di Indonesia dan khususnya Surabaya tentu akan kehilangan lawan untuk mengadu karya," kata Farid. Lan Fang juga dikenal dengan "Gus Durian" atau pengikut Gus Dur sehingga tidak aneh jika dia banyak dekat dengan sejumlah tokoh ulama Nahdlatul Ulama. Pertemuan-pertemuannya dengan kalangan ulama itu seringkali kemudian ditulis oleh Lan Fang di sejumlah koran harian di Surabaya. Tulisan-tulisan ringan perempuan kelahiran Banjarmasin, 5 Maret 1970 tersebut seringkali memberi inspirasi karena menyangkut kehidupan seorang tokoh.(*) M026/S025 Editor: Jafar M Sidik COPYRIGHT © 2011 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com Full content generated by Get Full RSS. |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Hiburan To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar