KOMPAS.com - Regional |
Ibu Alami Gangguan Jiwa, Dua Anak Telantar Posted: 13 Dec 2011 08:40 AM PST Kemiskinan Ibu Alami Gangguan Jiwa, Dua Anak Telantar Adi Sucipto | Agus Mulyadi | Selasa, 13 Desember 2011 | 16:40 WIB GRESIK, KOMPAS.com - Seorang ibu muda dari Malang sebut saja Mila, serta dua anaknya Deni (8) dan Novi (4) terlantar hingga Desa Banyutengah, Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Mereka mencari suami dan ayah dua anak itu yang selama sebulan tidak pulang. "Mereka mencari suami dan ayah dua anak itu yang selama sebulan tidak pulang." Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempunan dan Anak (P2TP2A) Gresik, Khosiah, Selasa (13/12/2011), menjelaskan, awalnya Mila bersama dua anaknya sering terlihat mondar-mandir di Desa Banyutengah. Mila sering melakukan kekerasan kepada anak bungsunya, Novi, dengan cara membenturkan badannya ke tembok rumah warga dan mencubit punggungnya hingga menangis. Tangisan Novi mengundang perhatian dari warga setempat yang merasa iba. Warga sering memberikan uang, namun uangnya hanya dibelikan mainan. Warga yang merasa iba sekaligus terganggu dengan keberadaan ibu muda dan dua anaknya itu, lalu melapor ke instansi terkait. "Akhirnya tim relawan P2TP2A menjemput mereka," kata Khosiah. Mila yang diperkirakan terganggu jiwanya, langsung dikirim ke Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya. Perkembangan Mila yang saat ini menjalani observasi, akan terus dipantau. "Jika terbukti tidak sakit jiwa, nantinya akan dipertemukan dengan dua anaknya dan diantar ke rumahnya di Malang," kata Khosiah. Kepala Seksi Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Suratidianingsih, menambahkan, sejak 5 Desember lalu, dua bocah anak Mila dititipkan di selter (tempat penampungan). Hasil pengecekan kesehatan dua anak itu di puskesmas, keduanya sehat meskipun Novi terlihat kurang makan. " Jika tidak ada perkembangan baik, maka ke dua anak ini akan kami titipkan di Pondok Pesantren Bedanten, Kecamatan Bungah. Perkembangannya akan terus kami pantau," kata Suratidianingsih.
|
Polisi Periksa Direktur PT Bukaka Posted: 13 Dec 2011 08:13 AM PST Jembatan Kertanegara Runtuh Polisi Periksa Direktur PT Bukaka Harry Susilo | Agus Mulyadi | Selasa, 13 Desember 2011 | 16:13 WIB TENGGARONG, KOMPAS.com — Kepolisian Resor Kutai Kartanegara memeriksa Sofiah Balfas, Direktur PT Bukaka Teknik Utama, Selasa (13/12/2011), di Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, terkait penyelidikan kasus ambruknya Jembatan Kartanegara. Sofiah diperiksa sebagai saksi. Selain Sofiah, polisi juga memeriksa Site Manager PT Bukaka Teknik Utama (BTU) Indra dan Kepala Unit Jembatan BTU Budi. Mereka diperiksa sebagai saksi sejak pukul 11.00 Wita. PT BTU adalah kontraktor pemeliharaan Jembatan Kartanegara. Kepala Subbagian Humas Polres Kutai Kartanegara Ajun Komisaris I Wayan Subrata mengatakan, sejauh ini polisi telah memeriksa 50 saksi dalam penyidikan kasus runtuhnya jembatan yang dioperasikan tahun 2001 tersebut. Pemeriksaan terhadap Sofiah Balfas merupakan panggilan yang ketiga kalinya. Dalam dua kali panggilan sebelumnya, Sofiah tidak datang. I Wayan mengatakan, polisi belum dapat menetapkan tersangka dalam penyidikan kasus ini. Jembatan Kartanegara yang runtuh pada Sabtu (26/11/2011) sore menyebabkan 22 korban meninggal dan 14 orang dilaporkan hilang. Saat runtuh, jembatan dalam perbaikan dengan kontraktor PT BTU. Hingga kini Pemkab Kutai Kartanegara masih memberlakukan status tanggap darurat terkait peristiwa itu, dan melanjutkan evakuasi korban menggunakan penyelam tradisional. |
You are subscribed to email updates from KOMPAS.com - Regional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar