Sabtu, 03 Desember 2011

Republika Online

Republika Online


Konsumsi Ikan Salmon Biar Otak tidak Lemot

Posted: 03 Dec 2011 06:40 PM PST

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -Mengkonsumsi ikan salmon baik untuk meningkatkan memori. Studi baru menunjukkan bahwa potensi alzheimer bisa dikurangi dengan banyak mengkonsumsi ikan berminyak seperti ikan salmon.

Menurut penelitian universitas di Selandia Baru, kandungan asam lemak yang ada di dalam ikan dan makanan laut bisa meningkatkan 15 persen memori otak. Ilmuwan kini menyoroti pentingnya pengaturan pola makan dengan menu ikan untuk menjaga kesehatan otak dan mencegah terjadinya demensia (penurunan fungsi otak).

Selama periode enam bulan, profesor Welma Stonehouse meneliti 176 orang dewasa sehat. Mereka diberi suplemen mengandung asam lemak DHA omega-3. Kandungan itu terdapat dalam salmon, makarel, sarden, udang dan kerang.

Setelah mengkonsumsi makanan tersebut, memori mereka menunjukkan perbaikan signifikan. DHA diyakini menjadi kunci yang berfungsi dalam peningkatan memori.

Penemuan ini menunjukkan bahwa DHA berfungsi mencegah penyakit Alzheimer. Alzeheimer merupakan salah satu bentuk paling umum dari demensia yang ditandai penurunan mental, seperti memori dan penalaran dan sering dikaitkan dengan bertambahnya usia.

"Ini adalah penelitian pertama yang menunjukkan bahwa DHA dapat meningkatkan fungsi memori pada orang dewasa muda yang sehat," kata Stonehouse.

Penelitian ini menunjukkan bahwa laki-laki yang mendapatkan suplemen DHA memori otaknya meningkat 15 persen. Bagi wanita, konsumsi salmon bisa meningkatkan kemampuan otak sebanyak tujuh persen. .

DHA omega-3 ditemukan dalam ikan dan makanan laut. DHA merupakan salah satu lemak yang membantu fungsi kognitif otak. Fungsi kognitif mempengaruhi kegiatan sehari-hari seperti bekerja, belanja mengemudi, dan olahraga.

Full content generated by Get Full RSS.

Tak Selamanya Tertawa Menyehatkan, bagi Gadis Ini Bisa Sebabkan Kematian

Posted: 02 Dec 2011 06:47 PM PST

REPUBLIKA.CO.ID, SOUTHAMPTON - Carolyn Gibbons (23 tahun) menderita sakit yang cukup langka. Sejak bulan Maret lahun lalu, ia mengalami malformasi otak. Guru muda ini mengalami gangguan neurologis. Dokter memperingatkan ia bisa mati jika tertawa terlalu keras. Tertawa dengan keras bisa mendorong otaknya keluar dari tengkorak.

Ia divonis mengalami kondisi yang disebut Chiari malformasi, yang berarti bagian bawah otaknya terlalu besar. Hal ini dapat memblokir aliran cairan ke kepalanya melalui kanal tulang belakang. Gerakan tubuh yang menghentak seperti tertawa dapat meningkatkan resiko kematian mendadak.

Carolyn awalnya berpikir kondisi yang dialaminya tak terlalu berbahaya. "Saya pikir obat bisa mengendalikan sakit saya. Tapi gejala yang semakin buruk membuat saya sadar ternyata otak saya lebih besar dari tengkorak," ujar dia.

Ia tak bisa berlaku seperti orang normal. Tiap gerakan mencolok yang ia lakukan dapat menyebabkan rasa sakit yang mengerikan dan dapat menyebabkan otak terdorong keluar dari tengkorak, dan  herniate masuk ke dalam tulang belakang.

Ia baru menyadari kondisi yang dialaminya saat ia pingsan dari sekolah, akhir Maret lalu. Ia mengalami sakit kepala yang luar biasa. Setelah diperiksa melalui scan otak, barulah ia tahu ada bagian tertentu dari otaknya yang memiliki ukuran tidak wajar. Untuk mengontrol rasa sakit, ia harus meminum 50 pil sehari.

Pekerjaannya sebagai guru terpaksa harus ia tinggalkan agar kondisinya tidak memburuk. Carolyn akhirnya menjalani operasi pada 29 Juli. Ahli bedah 'membuang' sedikit bagian dari tulang belakang dan tengkorak seluas 2,5 cm persegi untuk membuat ruang lebih untuk ukuran otaknya.

Akibat operasi itu, ia kini mengalami alergi medis terhadap bagian yang digunakan untuk menutup lubang di tengkoraknya. Dia sekarang menderita insomnia ekstrim. Ia bisa tidak tidur selama 60 jam. Sebuah kantung cairan juga masih tersisa di tulang punggungnya. Ia memerlukan operasi lain untuk mengeringkan cairan tersebut agar hidup normal. "Saya hanya berharap ada operasi lain sehingga saya bisa tertawa tanpa ada resiko kematian," ujar dia. Yang dialami oleh Carolyn adalah kasus langka. Terjadi dengan perbandingan satu dari 1.000 orang.

Full content generated by Get Full RSS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar