Minggu, 18 Desember 2011

KOMPAS.com - Regional

KOMPAS.com - Regional


Banjir Bandang Hantam Pulau Palue, 2 Warga Hilang

Posted: 18 Dec 2011 07:52 AM PST

Banjir Bandang Hantam Pulau Palue, 2 Warga Hilang

Samuel Oktora | Robert Adhi Ksp | Minggu, 18 Desember 2011 | 15:52 WIB

KOMPAS/CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO

Ilustrasi banjir bandang

TERKAIT:

MAUMERE, KOMPAS.com - Banjir bandang menghantam Pulau Palue, di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (17/12/2011). Akibat bencana itu dua warga Desa Lidi sampai hari ini, Minggu (18/12/2011) belum ditemukan.

Korban hilang adalah Theresia Tia dan anak perempuannya, Zaskia Putri (7). Diperkirakan kedua korban tertimbun material lumpur dan batuan atau turut hanyut dalam banjir hingga terbawa ke laut. Pasalnya letak Desa Lidi di pesisir, dan rumah korban dekat dengan pantai, bahkan rumah korban turut tersapu banjir.

Menurut Camat Palue, Yeremias Ngajo, hujan lebat mulai turun hari Sabtu, pukul 14.30 wita, dan sekitar pukul 15.00 banjir bandang menerjang hingga pukul 18.00.

"Dari pendataan sementara dua korban hilang, dan empat rumah warga hancur disapu banjir," kata Yeremias Ngajo, Minggu, di Palue. Cuaca hari ini cerah di Palue, dan warga setempat masih berupaya mencari korban yang hilang.

 

Full content generated by Get Full RSS.

Penumpang Tertahan di Pesawat Akibat Cuaca Buruk

Posted: 18 Dec 2011 07:39 AM PST

Penumpang Tertahan di Pesawat Akibat Cuaca Buruk

Stefanus Osa Triyatna | Robert Adhi Ksp | Minggu, 18 Desember 2011 | 15:39 WIB

PALANGKARAYA, KOMPAS.com -  Hujan deras disertai angin kencang di Bandar Udara Tjilik Riwut, Palangkaraya, Minggu (18/12/2011) pukul 15.15, membuat penumpang tertahan di kabin pesawat Batavia Air Y6-371.

Penumpang belum diperkenankan turun, mengingat tidak tersedianya fasilitas garbarata. Penumpang pun terlihat bersabar menunggu. Ada beberapa penumpang yang menghubungi kerabatnya tentang kondisi cuaca ini.

"Untung saja, kita sudah mendarat," kata Djuwansyah, staf Hubungan Media Massa Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perindustrian, yang bersama sejumlah pejabat Kemenperin dan wartawan akan melanjutkan perjalanan ke Barito, Kalimantan Tengah.

Banyak penumpang yang tadinya siap bergegas turun terpaksa mengurungkan niatnya, termasuk Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Benny Wahyudi, karena pintu pesawat juga belum dibuka oleh pramugari.

Akhirnya, sejumlah penumpang duduk kembali sambil membawa tas dan barang pribadi masing-masing. Hingga 20 menit, pintu pesawat juga belum dibuka. Hujan deras pun tak kunjung reda.

Full content generated by Get Full RSS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar