Rabu, 14 Desember 2011

KOMPAS.com - Regional

KOMPAS.com - Regional


Dirut Merpati Puji Keandalan Pilot Wahyu Nugroho

Posted: 14 Dec 2011 07:52 AM PST

JAKARTA, KOMPAS.com - Dirut Merpati Sardjono Jhonny Tjitrokusumo memuji pilot pesawat tipe MA-60 Capt. R. Dwi Wahyu Nugroho, atas keandalan serta kemampuannya yang luar biasa dalam pendaratan darurat (emergency landing), penerbangan bernomor MZ 623 dari Bima menuju Denpasar, Senin (12/12/2011).

Kejadian engine failure (kegagalan mesin) yang dialami pesawat MA-60 yang lepas landas dari Bima, dengan total penumpang termasuk kru sebanyak 38 orang, sebenarnya bukan kejadian luar biasa, tetapi bagaimana pilot mengambil keputusan mendarat kembali dengan selamat di tempat embarkasi Bandara Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), tindakan yang luar biasa.

"Ini membuktikan, sistem pelatihan pilot di maskapai penerbangan Merpati berjalan dengan sangat baik, dimana dalam setiap melaksanakan profisiensi check, pilot selalu dilatih untuk selalu siap menghadapi situasi emergency," ujar Dirut PT Merpati Nusantara Airlines Jhonny Sardjono, dalam siaran persnya, Rabu (14/12/2011).

Menurut Jhonny, yang juga dikenal sebagai seorang pilot senior di Merpati, Silk Air, Qatar dan maskapai penerbangan Etihad, kemampuan dan kehandalan pilot-pilot Merpati terus ditingkatkan, dengan orientasi keselamatan ketika menghadapi situasi darurat dalam penerbangan.

Baik ketika tiba-tiba mengalami hilangnya tekanan udara, kegagalan mesin (engine failure) saat tinggal landas atau ketika melakukan pendaratan, juga bagaimana ketika pesawat mengalami kebakaran mesin atau engine fire. "Jadi pilot jadi terbiasa menghadapi situasi-situasi tersebut. Nah, ini biasa karena terlatih," ujar Jhonny, lulusan Australian College Aviation ini.

Munculnya asap di mesin sebelah kiri pesawat MA-60 pasca lepas landas dari Bima menuju Denpasar sekitar pukul 10:38 waktu setempat, yang kemudian memaksa penerbangan reguler ini untuk mendarat kembali di Bandara Bima, NTB, kini sedang diinvestigasi Tim Internal PT MNA. Namun temuan sementara menunjukkan, adanya hubungan pendek pada electrical system mesin pesawat

Semua dari 38 dewasa pax onboard selamat dan tidak ada satupun penumpang atau awak pesawat mengalami luka-luka, ketika pesawat dengan kondisi satu mesin, mendarat seperti normal. Penerbangan MZ-623, rute Bima-Denpasar, merupakan penerbangan ke dua dari empat jadwal penerbangan, serta hari ke dua dari tiga hari tugas bagi pilot yang melayani rute penerbangan tersebut.

Awalnya, pesawat take off dari Bima dalam keadaan normal. Namun ketika jelajah ketinggian di 6000 kaki, seorang penumpang melaporkan adanya asap di engine sebelah kiri dan kemudian dilaporkan Engineer On Board ke pilot. Namun saat dilaporkan, indicator pesawat masih menunjukkan normal.

"Beberapa saat kemudian, setelah panas terdeteksi oleh detektor, baru terjadi indikasi fire di cockpit dan pilot melakukan action sesuai dengan emergency checklist di prosedur yang berlaku. Dalam hal ini, diperlukan dua kali shoot untuk mematikan engine fire warning," papar Jhonny, menanggapi kejadian penerbangan Bima-Denpasar kemarin, yang dikategorikan sebagai insiden biasa dalam penerbangan.

Namun keputusan Pilot Wahyu, untuk pendaratan kembali atau retun to base di Bima (BMU), menjadi langkah yang sangat tepat dan terbukti selamat. Namun demikian, untuk tujuan investigasi, pihak manajemen Merpati memutuskan grounded selama 2 minggu terhadap pilot bersangkutan.

Guna keperluan pengambilan data, Tim Investigasai Internal Merpati juga sudah mengambil dan mengamankan Filght Data Recorder (FDR) dan Cockpit Voice Recorder (CVR), sebagai bahan yang akan digunakan dalam melakukan analiisis serius penyebab insiden tersebut. Sedangkan kondisi walk around check mesin, ditemukan adanya tanda-tanda bekas terbakar.

Pesawat tipe MA-60 yang mengalami insiden dalam penerbangan Bima-Denpasar, kini dalam status Aircraft On Grounded-AOG alias dibebastugaskan untuk kepentingan investigasi. Soal kemungkinan mesin pesawat masih bisa digunakan, Jhonny mengatakan, "Sepertinya masih bisa karena bukan bagian dalam mesin yang terbakar. Tapi kita lihat hasil penyelidikan yang sedang dilakukan Tim Investigasi Internal Merpati."

Full content generated by Get Full RSS.

Pengiriman Raskin Dilakukan Lebih Cepat

Posted: 14 Dec 2011 07:48 AM PST

Pengiriman Raskin Dilakukan Lebih Cepat

Erwin Edhi Prasetyo | Nasru Alam Aziz | Rabu, 14 Desember 2011 | 15:48 WIB

KOMPAS/IWAN SETIYAWAN

Ilustrasi

TERKAIT:

MERAUKE, KOMPAS.com -- Pemerintah Kabupaten Merauke, Papua, mengirimkan lebih cepat beras untuk masyarakat miskin (raskin) ke kampung-kampung pedalaman di pesisir selatan Pulau Kimaam. Ini dilakukan untuk mengantisipasi cuaca buruk dan gelombang laut tinggi di laut Arafuru, Merauke, yang dapat mengakibatkan pengiriman raskin terhambat.

Kepala Dinas Sosial Merauke, Latang menuturkan, pada bulan Januari-Februari ombak di perairan laut Merauke paling tinggi. Kondisi itu tidak memungkinkan pengiriman beras menggunakan kapal motor ke kampung-kampung pedalaman di Distrik Waan yang berada di pesisir Selatan Pulau Kimaam. Karena itu, pengiriman raskin dilakukan sebelum musim ombak tinggi.

"Itu untuk antisipasi cuaca buruk, gelombang tinggi. Sekarang kami sudah isi gudang di sana (Disrtrik Waan) dengan menyuplai raskin," kata Latang, Rabu (14/12/2011) di Merauke.

Latang menuturkan, pengiriman raskin ke Distrik Waan hanya bisa dilakukan melalui jalur laut. Bila distribusi dilakukan pada Januari-Februari terlalu berisiko bagi keselamatan pelayaran. Pengiriman raskin juga dikhawatirkan akan terlambat. Karena itu, pengiriman raskin dilakukan pada Desember.

Raskin yang dikirimkan ke Waan mencapai 46 ton bagi 1.038 penerima. "Pengiriman itu untuk kebutuhan tiga bulan," ujar Latang.

Full content generated by Get Full RSS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar