ANTARA - Peristiwa |
Banjir akibatkan akses jalan desa Boyolali tertutup Posted: 03 Dec 2011 07:20 AM PST Boyolali (ANTARA News) - Hujan deras di lereng Merapi mengakibatkan banjir lahar dingin yang menyebabkan akses jalan ke luar Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu petang tertutup. Banjir lahar dingin dari puncak Merapi terjadi sekitar pukul 17.30 WIB, sehingga cek dam Kedung Kayang yang menghubungkan Desa Tlogolele, Boyolali, dengan Wonolelo, Magelang, tertutup material, kata Kepala Desa Tlogolele, Budi Harsono, ketika dihubungi di Boyolali. "Hujan deras di kawasan lereng Merapi, terjadi sekitar pukul 16.00 WIB, dan beberapa jam kemudian banjir datang dengan membawa batu dan material lain menutup cek dam Kedung Kayang Wonolelo," tambahnya. Padahal, kata dia, cek dam tersebut akses jalan utama warga Desa Tlogolele untuk menuju pusat kecamatan Selo, Boyolali, yang kini tidak bisa dilewati kendaraan lagi akibat tertutup bebatuan. "Apalagi untuk melintas kendaraan roda empat. Roda dua kini tidak bisa melintas lagi," katanya. Ia menjelaskan, peristiwa tertutupnya material Merapi di cek dam Kali Kayang, Wonolilo tersebut sudah yang ketiga kalinya. Kejadian banjir lahar dingin kali ini, seperti yang pertama pada bulan November 2011. Kendati demikian, pihaknya bersama warganya rencana Minggu (4/12), melakukan gotong royong menyingkirka material yang menumpuk di cek dam tersebut. Sehingga, akses jalan keluar masuk desa bisa kembali normal. "Hal itu dilakukan, jika cuaca memungkinkan untuk menyingkirkan tumpukan metarial agar tidak menghambat aktivitas warga," katanya. Menurut dia, dengan tertutupnya cek dam Kali Kayang tersebut, warga yang menggunakan kendaraan harus memutar melalui Muntilan, Magelang, atau menempuh sekitar 45 kilometer menuju Selo, Boyolali. "Warga sebetulnya Sabtu petang akan menyingkirkan tumpukan batu-batu di cek dam itu. Namun, mereka khawatir jika terjadi banjir susulan," katanya. Camat Selo Subiso, membenarkan kejadian tersebut, setelah mendapat laporan dari Kades Tlogolele. Jika kondisi cuaca memungkinkan warga akan bergotong royang menyingkirkan meterial yang menutup akses jalan menuju Tlogolele. Editor: Ruslan Burhani COPYRIGHT © 2011 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com Full content generated by Get Full RSS. |
Badan SAR prioritaskan pencarian korban Posted: 03 Dec 2011 07:11 AM PST Berita Terkait Video Direktur Operasi dan Latihan Badan SAR Nasional Marsekal Pertama Sunarbowo Sandi, di Tenggarong, Sabtu, menyatakan akan terus melakukan pencarian hingga menemukan semua korban yang hilang. "Kami tidak berpikir akhir masa tanggap darurat namun yang diprioritaskan bagaimana mencari korban yang masih hilang. Kami akan terus mencari hingga semua korban ditemukan," kata Sunarbowo Sandi saat ditanya wartawan terkait masa akhir tanggap darurat bencana ambruknya Jembatan Kartanegara. Badan SAR Nasional, kata dia, akan memperpanjang masa tanggap darurat bencana ambruknya Jembatan Kartanegara tersebut. "Pada operasi SAR itu biasanya hanya berlangsung tujuh hari jika tidak ada indikasi atau petunjuk. Tetapi tragedi ambruknya Jembatan Kartanegara ini masih ada petunjuk. Artinya, dengan alat sonar kita bisa menentukan posisi objek yang diduga mobil dengan perkiraan ada korban di dalamnya, sehingga ini akan kita upayakan untuk melakukan evakuasi," katanya. Ia mengatakan, penemuan petunjuk inilah yang menarik kemudian menjadi tantangan bahwa pencarian ini akan diteruskan. Badan SAR Nasional lanjut dia akan menyampaipan progres dan kendala yang dihadapi tim penyelamat kepada Menko Kesra Agung Laksono. "Besok (Minggu, 4/12)) Agung Laksono akan datang dan kami akan menyampaikan progres serta berbagai kendala yang dihadapi pada proses pencarian dan evakuasi korban ambruknya Jembatan Kartanegara," kata Sunarbowo Sandi. Kepala Bagian Humas Sekretariat Kabupaten Kutai Kartanegara Sri Wahyuni mengatakan, masa tanggap darurat bencana akan diperpanjang hingga dua pekan. Berdasarkan pantauan hingga Sabtu malam, ratusan petugas penyelamat baik dari Badan SAR Nasional, TNI AL, Brimob Polda Kaltim dan berbagai instasi terkait masih menempati tenda-tenda yang dibangun di sekitar lokasi ambruknya Jembatan Kartanegara. Pencarian korban yang hilang juga masih terlihat berlangsung pada Sabtu pagi hingga siang. Namun pada Sabtu petang pencarian akhirnya dihentikan akibat hujan yang mengguyur Kota Tenggarong, ibu kota Kabupaten Kutai Kartanegara. Editor: Ruslan Burhani COPYRIGHT © 2011 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com Full content generated by Get Full RSS. |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Nasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar