ANTARA - Mancanegara |
AS akan jual 18 pesawat F-16 kepada Irak Posted: 12 Dec 2011 09:45 PM PST Washington (ANTARA News) - Amerika Serikat berencana menjual kepada Irak 18 lagi jet tempur F-16 saat Baghdad berusaha mengamankan wilayah udaranya setelah penarikan seluruh pasukan AS pada akhir Desember, kata seorang pejabat AS, Senin (12/12). "Hari ini, pemerintah memberi tahu Kongres mengenai keinginannya untuk menjual kepada Irak sejumlah 18 pesawat F-16," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika, Tommy Vietor. "Penjualan ini adalah petunjuk lain mengenai berlanjutnya hubungan kerja sama dan keamanan AS-Irak," kata Vietor setelah Presiden AS, Barack Obama bertemu dengan Perdana Menteri Irak Nuri al-Maliki di Gedung Putih. "Itu juga menggambarkan kemajuan yang telah dibuat Irak dalam menyediakan keamanannya sendiri, dan tekadnya untuk melindungi kemerdekaan dan kedaulatannya," kata Vietor sebagaimana dikutip AFP --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Selasa. Irak menandatangani kesepakatan untuk pembelian awal sebanyak 18 pesawat tempur pada awal tahun ini, setelah al-Maliki mengatakan ia ingin melengkapi Angkatan Udara Irak dengan sebanyak 36 jet dalam kesepakatan yang bernilai miliaran dolar AS. Obama mengatakan Amerika Serikat akan melatih pilot untuk pesawat tersebut, sebagai contoh mengenai kerja sama erat militer yang dimaksudkan Washington untuk dipertahankan dengan Baghdad bahkan setelah tentara terakhir AS meninggalkan negeri tersebut pada penghujung Desember 2011. "Kami akan bekerja untuk menegakkan hubungan efektif militer-dengan-militer yang tak berbeda dengan hubungan yang kami miliki dengan banyak negara di wilayah itu dan seluruh dunia," kata Obama. "Kami harus melatih pilot mereka dan memastikan mereka siap dan bisa beroperasi dan ada Angkatan Udara Irak yang efektif," katanya. F-16, yang dibuat oleh Lockheed Martin, adalah salah satu jet tempur yang paling banyak digunakan di dunia dan telah diekspor ke lebih dari 20 negara. Editor: AA Ariwibowo COPYRIGHT © 2011 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com Full content generated by Get Full RSS. |
Sultan Abdul Halim dinobatkan kembali sebagai " Yang Dipertuan Agong" Posted: 12 Dec 2011 09:17 PM PST Kuala Lumpur (ANTARA News) - Jarang terjadi seorang rajamendapatkan kesempatan dinobatkan untuk kedua kalinya tetapi di bawah monarki unik di Malaysia, Sultan Abdul Halim Mu`adzam Shah pada Selasa naik tahta untuk kedua kalinya. Ketua Mahkamah Malaysia melantik Sultan Abdul Halim sebagai raja baru untuk jangka waktu lima tahun dalam upacara tradisional di Istana Negara di Kuala Lumpur. Dia diantar ke podium di bawah pengawal bertombak kerajaan dan penobatan diumumkan dengan dentuman tembakan kehormatan 21 senjata. Negara sembilan sultan, yang memimpin negara bagian di Semenanjung Malaysia, bergiliran sebagai raja. Pertemuan sebagai Konferensi Penguasa dilakukan setiap lima tahun, dan mereka memilih secara rahasia salah satu dari rekan-rekan mereka dalam pemungutan suara untuk menjadi Yang Dipertuan Agong, yang secara harfiah biasanya diterjemahkan sebagai "Penguasa Agung". Sultan Abdul Halim, yang memimpin Negara Bagian Kedah, naik takhta untuk pertama kalinya pada tahun 1970. Dia adalah raja pertama Malaysia yang terpilih dua kali untuk mengemban tugas, dan diyakini menjadi yang pertama di dunia. Kamboja adalah negara satu-satunya dengan seorang raja dipilih. Calon darah bangsawan yang dipilih menjadi raja untuk jangka waktu seumur hidup oleh Dewan Kerajaan. Dalam monarki konstitusional di Malaysia, peran raja adalah seremonial. Dia menegaskan janji yang dibuat oleh perdana menteri dan pengawal agama resmi Malaysia, Islam. Editor: Aditia Maruli COPYRIGHT © 2011 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com Full content generated by Get Full RSS. |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Internasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar