ANTARA - Hiburan |
Tarian mengawali pertandingan ASEAN Paragames Posted: 13 Dec 2011 06:50 AM PST Surakarta (ANTARA News) - Penampilan tarian oleh para seniman Kota Solo, Jawa Tengah, dan sekitarnya akan mengawali pertandingan di 10 cabang olahraga ASEAN Paragames VI/2011. "Tari-tarian yang akan ditampilkan nantinya akan bertemakan wayang seperti Gatotkaca, Cakil, dan Srikandi yang merupakan tokoh-tokoh pewayangan di seni budaya Jawa," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Surakarta Widdianto Srihanto di Solo, kemarin. Para seniman tersebut, kata dia, akan pentas di 10 lokasi pertandingan yakni Stadion Manahan (atletik), GOR Manahan (voli duduk), Lapangan Tenis Manahan (tenis lapangan), Kolam Renang Tirtomoyo Manahan (renang), Bengawan Sport Center (bowling). Selain itu, Diamond Solo Convention Center (tenis meja), Sritex Arena (bulu tangkis), Stadion Sriwedari (panahan), Pendapi Balai Kota Surakarta (catur), dan Gedung Wanita (angkat berat). "Namun kami tidak menampilkan pertunjukan seni di satu lokasi yang berada di Karanganyar yang merupakan lokasi pertandingan goal ball yakni GOR Nyi Ageng Karang," kata dia. Panitia penyelenggara ASEAN Paragames, sebelumnya telah memberlakukan ketentuan tiket gratis kepada penonton yang ingin menyaksikan pertandingan di ajang tersebut. Pertandingan-pertandingan di 11 cabang olahraga, menurut rencana akan dimulai pada 15 hingga 22 Desember 2011. Ia mengatakan, kirab budaya untuk membuka ASEAN Paragames VI akan dilakukan pada Rabu (14/12) dengan rute sepanjang Jalan Slamet Riyadi yakni dari Lapangan Kota Barat hingga Balai Kota Surakarta. Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng dan Wali Kota Surakarta Joko Widodo akan mengikuti kegiatan kirab bersama perwakilan dari 11 negara peserta ASEAN Paragames. "Nantinya, menpora dan wali kota akan mengenakan seragam pangeran keprajuritan gaya Surakarta dan para perwakilan kontingen akan menggunakan kereta kencana," kata dia. Sebanyak 1.300 seniman berasal dari 10 kelompok seni juga akan memeriahkan kirab budaya yang akan membawa obor api abadi ke Balai Kota Surakarta itu. "Rencananya jalan protokol akan mulai ditutup pukul 14.00 WIB. Kami menunggu api abadi dari Mrapen Grobogan dan kemudian membawa obor itu dalam kirab budaya," kata dia. Editor: Ruslan Burhani COPYRIGHT © 2011 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com Full content generated by Get Full RSS. |
BPPKI gelar dialog kebudayaan tingkat nasional Posted: 13 Dec 2011 05:18 AM PST Pontianak (ANTARA News) - Badan Pekerja Kongres Kebudayaan Indonesia menggelar dialog budaya di kota Pontianak, Kalimantan Barat, dalam rangka persiapan kongres kebudayaan yang akan dilaksanakan tahun 2013. "Kegiatan ini sengaja kita gelar untuk menjaring berbagai informasi dari daerah-daerah untuk persiapan Kongres Kebudayaan tahun 2013 mendatang. Dalam pelaksanaannya akan dilakukan dari hari Senin ini hingga tanggal 14 Desember di Pontianak," kata Ketua BPKKI, Mukhlis Paeni, di Pontianak, kemarin. Dia menjelaskan, dalam dialog tersebut menghadirkan beberapa pemakalah dan pakar kebudayaan Nasional, diantaranya Prof Dr Sri Hastanto (Direktur Program Pendidikan Pasca Sarjana Institut Seni Indonesia), Dr Pudentia (Dosen FIB, Ahli Tradisi Lisan) Dr Dendy Sugono (Ahli Linguistik dari Badan Bahasa Kemendikbud), Drs Soesoro (Sekretaris Dirjen Sepur, Kemenbudpar), Prof Dr Rusdi Ali Muhammad (Kepala Dinas Syariat Islam Provinsi Aceh). Selain itu, juga dihadiri leh Prof Dr Ichwan Azhari (Kolektor Arsip Sejarah Nusantara), Prof Dr Mestika Zed (Sejarawan, Guru Besar Universitas Negeri Padang), Prof Dr Sujarwo (Guru Besar FKIP Universitas Lampung), Drs. Endjat Djaenuderadjat (Direktur Geografi dan Sejarah, Ditjen Sepur Kemendagri), Drs Agus Setyanto (Kadis kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Bengkulu), serta beberapa ahli dan budayawan lainnya dari berbagai belahan negeri ini. "Dalam dialog ini, pemakalah terdiri dari dua kategori yaitu pemakalah yang membahas soal kebudayaan di daerah dan yang membahas persoalan kebudayaan berskala nasional," katanya. Dikatakannya, dari hasil pertemuan pada hari pertama itu, begitu banyak hal dan permasalahan kebudayaan yang dibahas oleh pemakalah dan peserta dialog. Namun, dari berbagai permasalahan tersebut menjadi salah satu cerminan betapa dinamikanya kebudayaan di Indonesia yang patut dilestarikan. "Biar bagaimanapun, berbagai kebudayaan yang ada di Indonesia merupakan salah satu warisan leluhur yang tidak ternilai harganya. Hal itu patut kita pertahankan agar generasi penerus kita tidak tergerus dan tercerabut dari akar budaya yang ada selama ini," kata Mukhlis. Dia menyatakan, dari berbagai permasalahan yang terjadi tersebut, nantinya akan di rangkum menjadi suatu bahan utama yang akan kembali dibahas dalam kongres kebudayaan, 2013 mendatang. "Kita berharap, dalam pelaksanaannya kegiatan ini bisa melahirkan berbagai rekomendasi yang maksimal, agar dalam kongres nanti bisa melahirkan suatu terobosan-terobosan terbaru dalam mengembangkan kebudayaan kita," tuturnya. Editor: Ruslan Burhani COPYRIGHT © 2011 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com Full content generated by Get Full RSS. |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Hiburan To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar