Jumat, 16 Desember 2011

Sindikasi international.okezone.com

Sindikasi international.okezone.com


Pelaku Teror Australia Divonis 18 Tahun penjara

Posted: 16 Dec 2011 06:11 AM PST

CANBERRA - Tiga orang tersangka pelaku teror dalam sebuah serangan di pangkalan militer Australia dijatuhi hukuman 18 tahun penjara. Vonis tersebut dikeluarkan oleh Pengadilan Militer Australia hari ini.


Hakim menjatuhkan hukuman kepada Wissam Mahmoud Fattal dan Nayev El Sayed, yang keduanya berasal dari Lebanon. Vonis ini juga dijatuhkan kepada Saney Edow Aweys yang berasal dari Somalia. Ketiganya terbukti bersalah karena berkonspirasi merencanakan serangan teror setahun lalu.


Ketiga pria ini dinyatakan bersalah merencanakan serangan ke barak tentara Sydney Holsworthy, dengan  menggunakan senjata otomatis. Mereka berencana untuk melepaskan tembakan sporadis dan berniat melakukan bunuh diri usai serangan dilakukan.


Aksi brutal mereka diduga dipicu oleh keterlibatan Australia dalam perang di Afganistan. Selain itu ketiganya dikenal memiliki latar belakang sebagai Islam radikal.


Kendati lolos dari hukuman maksimal penjara seumur hidup Hakim Betty Raja menjatuhkan vonis 18 tahun penjara dengan tanpa menerima pembebasan bersyarat selama 13 tahun. 


"Tidak satupun dari kalian menarik kembali sikap ekstremis yang kalian pegang," ujar Hakim seperti dikutip AFP, Jumat, (16/12/2011).


"Rencana Anda jahat. Anda dimaksudkan untuk merencanakan penembakan acak dari siapa pun yang Anda temukan pada pangkalan militer, baik itu tentara personil, sipil, laki-laki atau perempuan" ujar raja dalam persidangan.


Selama persidangan, terungkap bahwa rencana teror disusun antara Februari dan Agustus 2009. Salah satu dari pelaku diketahui mengunjungi Somalia untuk mencari pembenaran bagi mereka dalam mendukung serangan itu.

(faj) Full content generated by Get Full RSS.

Mesir Kembali Dilanda Bentrokan

Posted: 16 Dec 2011 05:09 AM PST

KAIRO - Para demonstran dan aparat keamanan kembali terlibat aksi saling lempar batu di luar gedung parlemen Mesir di Kairo hari ini. Insiden terjadi setelah seorang pengunjuk rasa mengaku ditangkap dan dipukuli aparat keamanan.


"Demonstran lain tidak terima dengan perlakuan (pasukan) tersebut dan mulai melempari aparat keamanan dengan batu," ujar seorang saksi Mostafa Sheshtawy seperti dikutip AFP, Jumat (16/12/2011).


Aparat keamanan pun membalas aksi lempar batu itu dengan melepaskan tembakan peringatan ke udara. Mereka juga dibantu dengan tembakan watercanon yang ditujukan kepada para pengunjuk rasa. 


Selama beberapa waktu kedua pihak saling melakukan serangan berbalasan. Beberapa aktivis mengaku melihat pihak keamanan melemparkan  benda-benda berbahaya seperti kursi ke arah demonstran dari atas gedung parlemen.


Pengunjuk rasa pun tidak mau kalah dengan melemparkan bom molotov ke arah pasukan keamanan Mesir. Beberapa dari mereka bahkan tampak menyulut api dari beberapa peralatan mebel di luar gedung parlemen.


Bentrokan ini merupakan lanjutan aksi protes anti-pemerintah militer yang sudah berlangsung sejak 25 November lalu.  Para demonstran telah menduduki pelataran gedung parlemen Mesir sejak 25 November lalu.


Para pengunjuk rasa juga sudah menduduki wilayah di dekat alun-alun Tahrir. Mereka mendirikan tenda di sekitar daerah pusat kota Kairo itu. Pendudukan terhadap gedung parlemen dilakukan sebagai aksi protes terhadap penunjukkan Perdana Menteri baru oleh pihak militer.


Sementara itu pihak militer mengatakan akan mundur dari jabatan setelah Presiden baru Mesir resmi terpilih pada Juni 2012 mendatang.

(faj) Full content generated by Get Full RSS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar