Sindikasi international.okezone.com |
Myanmar Sepakati Gencatan Senjata dengan Pemberontak Posted: 03 Dec 2011 02:01 AM PST NAYPYIDAW - Pemerintah Myanmar menyepakati adanya gencatan senjata awal dengan pihak pemberontak yang merupakan masyarakat etnis Shan di Myanmar. Perjanjian gencatan senjata itu diteken pada Jumat lalu antara Pemerintah Myanmar dan Pasukan Shan Selatan. Hingga saat ini, belum ada konfirmasi lagi dari Pemerintah Myanmar terkait masalah gencatan senjata itu. Demikian seperti diberitakan AFP, Sabtu (3/12/2011). Saat ini, para gerilyawan dari Shan sudah sepakat akan adanya gencatan senjata, meski demikian proses negosiasi dikabarkan akan terus berlanjut dengan Pemerintah Pusat Myanmar. Shan merupakan salah satu etnis kuat di Myanmar, mereka memiliki banyak pasukan yang ditempatkan di wilayah perbatasan Myanmar dan Thailand. Warga Shan yang umumnya menganut agama Budha, merupakan etnis kedua terbesar di Myanmar, etnis Shan menguasai sembilan persen dari populasi Myanmar. Selain Shan, ada pula etnis Karen yang juga melakukan pemberontakan terhadap Pemerintah Myanmar. Gencatan senjata ini juga merupakan salah satu perkembangan Myanmar menuju arah demokrasi. Karena masalah pemberontakan etnis ini merupakan salah satu masalah krusial yang tengah dihadapi oleh Myanmar. Perang antara pasukan Myanmar dan pemberontak itu juga sudah menelan korban jiwa yang tidak sedikit.(rhs) Full content generated by Get Full RSS. |
Posted: 03 Dec 2011 12:02 AM PST NEW YORK - Duta Besar (Dubes) Rusia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Vitaly Churkin mengkritisi Liga Arab dan juga Barat yang menjatuhkan sanksi ke Suriah. Churkin mengatakan, mereka seharusnya memperlakukan Suriah seperti Yaman. "Kami rasa, komunitas internasional harus mencoba untuk menyelesaikan permasalahan di Suriah lewat dialog, dan Liga Arab-lah yang memiliki peranan penting dalam situasi Suriah. Kami berharap, ada pihak yang bersedia menjadi mediator antara Pemerintah dan oposisi Suriah," ujar Churkin, seperti dikutip Kuna, Sabtu (3/12/2011). Churkin menilai sikap Liga Arab sangat mengkhawatirkan dan tidak konstruktif karena organisasi tersebut memberlakukan sanksi ke Suriah. Churkin juga membandingkan situasi di Yaman dan Suriah. "Pertumpahan darah yang lebih besar terjadi di Yaman dan komunitas internasional pun mendesak Yaman berdialog hingga masalah itu akhirnya terpecahkan. Kami tidak paham, mengapa mekanisme seperti itu tidak dapat diimplementasikan terhadap kasus Suriah," tambahnya. Saat disinggung masalah penjualan senjata ke Suriah, Churkin mempertanyakan balik, mengapa komunitas internasional khawatir dengan transaksi persenjataan berskala kecil, namun tidak mengkhawatirkan transaksi senjata yang dilakukan Barat dengan negara Arab lainnya yang sebesar triliunan dolar? Belakangan ini, Rusia memang tampak mempersenjatai Suriah dengan misil-misilnya, kapal induk dan juga armada perang Rusia lainnya juga akan dikirim ke Suriah untuk berlatih. Beberapa sumber menyebutkan, Rusia cukup khawatir dengan adanya intervensi kemanusiaan yang bisa saja dilakukan oleh North Atlantic Treaty Organization (NATO). Salah satu sponsor dari intervensi kemanusiaan ke Suriah ada Prancis. Selama ini, Prancis juga tampak menjadi pelindung Suriah, Prancis juga mendesak NATO agar mengambil tindakan ke Suriah.(rhs) Full content generated by Get Full RSS. |
You are subscribed to email updates from Sindikasi international.okezone.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar