KOMPAS.com - Internasional |
Kim Meninggal, Jepang Gelar Rapat Keamanan Posted: 19 Dec 2011 04:26 AM PST Kim Meninggal, Jepang Gelar Rapat Keamanan | Egidius Patnistik | Senin, 19 Desember 2011 | 12:26 WIB TOKYO, KOMPAS.com - Jepang menggelar rapat keamanan darurat, Senin (19/12/2011), untuk merumuskan reaksi negara itu terhadap berita kematian pemimpin Korea Utara, Kim Jong-Il. Beberapa saat setelah siaran berita siang media resmi Pyongyang tentang kematian Kim, Perdana Menteri Jepang, Yoshihiko Noda, membatalkan pidato dan bergegas kembali ke kantornya. Noda lalu mengadakan pertemuan dengan para menteri senior. "Saya tahu tentang laporan itu. Saya menginstruksikan, fakta-fakta itu diperiksa," katanya kepada wartawan setelah ia kembali ke kantornya. Ia mengatakan, ia telah memerintahkan para pejabat untuk memperkuat pengumpulan data intelijen tentang Korea Utara, bekerja erat dengan Amerika Serikat, China dan Korea Selatan, serta bersiap bagi perkembangan lanjutan yang mungkin tak terduga. Noda mulai memimpin pertemuan darurat satu jam setelah pengumuman kantor berita KCNA. Rapat itu diperkirakan akan diikuti dengan konferensi pers oleh Kepala Sekretaris Kabinet Osamu Fujimura, kata juru bicara pemerintah. Menteri Pertahanan Jepang, Yasuo Ichikawa, mengatakan, sejauh ini dari hasil deteksi yang telah dilakukan, tidak ada gerakan militer yang tidak biasa yang dilakukan Korea Utara. "Saya telah mengatakan kepada (para pemimpin militer) untuk mengumpulkan informasi dan melakukan pengawasan menyeluruh," katanya setelah pertemuan dengan para petinggi. "Saya belum menerima sesuatu yang tidak biasa sejauh ini." Kematian Kim muncul saat Pyongyan mengusulkan pembukaan kembali pembicaraan enam pihak soal denuklirisasi. Tiga dari enam jaringan terestrial nasional Jepang, termasuk lembaga penyiaran milik negara NHK, menggunakan jadwal berita reguler sore dan program informasi untuk menyiarkan siaran tentang Korea Utara. |
"Jenderal Muda" Kim Siap Memimpin Posted: 19 Dec 2011 03:54 AM PST SEOUL, KOMPAS.com - Muda dan tak berpengalaman, Kim Jong-un dipandang sebagai sosok yang disiapkan Kim Jong-il untuk menggantikannya sebagai pemimpin Korea Utara. Lelaki yang belum berusia 30 tahun itu merupakan generasi ketiga dari dinasti Kim di negara yang tertutup itu. Tidak banyak yang diketahui soal pemuda berjuluk "Jenderal Muda" itu. Bahkan usianya pun tidak diketahui secara pasti. Padahal baik mendiang Kim Jong-il sudah melakukan persiapan untuk alih kekuasaan ke putra bungsungnya itu. Kim muda yang diperkirakan berusia 27 tahun itu sudah merupakan jenderal bintang empat dan menempati posisi penting di perpolitikan Korut. Sejumlah tugas penting sudah diterimanya sejak perannya muncul ke permukaan. Diantaranya adalah kunjungan diplomatik penting ke China pada Mei lalu. Kim Jong-un menjalani pendidikan di Swiss dan diyakini fasih berbahasa Inggris dan Jerman. Wajahnya mirip sekali dengan kakeknya, Kim Il-sung, sang pendiri Korea Utara. Tahun lalu, Kim Jong-un secara resmi dinyatakan sebagai calon pemimpin, ketika ayahnya melantiknya sebagai jenderal bintang empat serta memberinya posisi politik yang penting. Namun untuk mengamankan posisinya, juga Kim Jong-un, Kim senior menunjuk saudara perempuannya, Kim Kyung-hee, dan suaminya Chang Song-taek untuk menduduki posisi-posisi kunci. Para pengamat berpendapat, Kim Jong-un tampaknya akan tetap menjalankan kebijakan yang selama ini dijalankan sang ayah, yakni menempatkan militer sebagai panglima. Dua serangan militer yang menewaskan 50 tentara Korea Selatan, menurut para analis, bertujuan untuk memenangi dukungan militer terhadap dinasti Kim dan menggarisbawahi kebijakan bahwa militer adalah panglima. Seperti diketahui, militer Korea Utara merupakan salah satu yang terbesar dunia dan mereka mengembangkan senjata nuklir. Full content generated by Get Full RSS. |
You are subscribed to email updates from KOMPAS.com - Internasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar