Minggu, 04 Desember 2011

ANTARA - Peristiwa

ANTARA - Peristiwa


Konflik di Papua provokasi pihak luar

Posted: 04 Dec 2011 06:53 AM PST

Seorang anggota Polisi Brigadir Ridwan Napitupulu yang kondisinya kritis saat diturunkan dari ambulan di RS Bhayangkara, Kotaraja, Jayapura, Papua, Kamis (1/12). Ridwan dipanah orang tidak dikenal saat patrol dan melewati jalanan yang sepi di Kampung Beeraf, Nimbokrang, Jayapura. (FOTO ANTARA/ Anang Budiono)

... sudah diberi otonomi tetapi masih minta melepaskan diri, itu pasti ada provokasi...

Berita Terkait

Video

Denpasar (ANTARA News) - Ketua Umum Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan TNI-Polri (FKPPI), Pontjo Sutowo, menyatakan, konflik di Papua disebabkan provokasi yang berkepentingan dengan SDA di sana.

"Provokasi ini dimunculkan pihak-pihak luar yang punya kepentingan dengan sumber daya alam Papua yang kaya raya tersebut," katanya di Sanur, Kota Denpasar, Bali, Minggu.

Kalau tidak punya kekayaan alam, katanya, maka tidak akan ada provokasi di Papua.

"Lihat saja di negara-negara Afrika yang miskin atau tidak mempunyai sumber daya alam selama ini mana ada kelihatan konflik atau memang sengaja dibiarkan saja," katanya.

Sutowo mengatakan, dengan kekayaan alam yang dimilikinya, Papua diincar banyak pihak, terutama negara yang mempunyai kepentingan atau membutuhkan sumber daya alam.

Terkait keinginan sebagian pihak di Papua yang merasa diperlakukan tidak adil, Sutowo menyatakan yang perlu dilakukan melakukan evaluasi terhadap otonomi daerah yang telah diberikan kepada provinsi tersebut.

Kalau dalam konteks Irian (Papua), kini ada perasaan merasa tidak diperhatikan, ada keinginan menentukan nasib sendiri. Di negara merdeka seperti Indonesia, hal itu bukan bikin negara baru, tapi minta otonomi.

"Kalau sudah diberi otonomi tetapi masih minta melepaskan diri, itu pasti ada provokasi," katanya.

Menurut Sutowo, yang paling penting bagi bangsa Indonesia dalam menyelesaikan persoalan Papua adalah penyelesaian secara internal. Untuk itu harus buat suatu koridor, apalagi kita punya pengalaman dengan Provinsi Timtim. (ANT)

Editor: Ade Marboen

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full content generated by Get Full RSS.

Penyerang Brimob di Papua 10 orang

Posted: 04 Dec 2011 06:45 AM PST

Sejumlah warga memperingati Hari Ulang Tahun Organisasi Papua Merdeka (OPM) di lapangan Timika Indah, Kab. Mimika, Kamis (1/12). Perayaan tersebut akhirnya dibubarkan oleh aparat gabunganTNI/Polri karena mereka melakukan pengibaran bendera Bintang Kejora. (FOTO ANTARA/Husyen Abdillah)

... tidak bisa dipastikan semua bawa senjata atau tidak, yang pasti mereka gunakan senjata api...

Berita Terkait

Video

Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak sepuluh orang diperkirakan menjadi penyerang anggota Brimob di Puncak Jaya, Papua pada pukul 15.00 WIT Sabtu (3/12), yang menyebabkan dua anggota Brimob tewas.

"Diduga ada 5-10 orang yang menyerang anggota dan tidak bisa dipastikan semua bawa senjata atau tidak, yang pasti mereka gunakan senjata api," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Polri, Kombes Pol Boy R Amar, di Jakarta, Minggu.

Dua anggota Brimob yang bertugas di Puncak Jaya, Bripda Eko Apriansyah dan Bripda Ferliyanto Kalupu, tewas karena penyerangan secara sporadis oleh kelompok sipil bersenjata.

"Jadi hari ini jasad kedua anggota Polri di Rumah Sakit Mulia, Jayapura yakni Bripda Eko akan dibawa ke Jakarta, selanjutnya ke Palembang dan Bripda Bripda Ferliyanto Kalupu dibawa ke Gorontalo, tempat orang tuanya melalui Makassar," kata Boy.

Ketika itu, 12 orang anggota Brimob sedang evakuasi dua orang anggota Brimob yang sedang demam serius karena sakit malaria di Pos Polisi Tinggi, sehingga hendak dibawa ke Rumah Sakit Distrik Mulia, namun dalam perjalanan terjadi penyerangan.

Kedua anggota Polri yang tewas berasal dari Mako Brimob Kelapa Dua, Depok yang diperbantukan di Puncak Jaya itu adalah Brimob organik Polda Papua. Boy mengatakan tidak ada tambahan pasukan pasca tewasnya dua anggota Polri di Papua. "Kita berdayakan yang sudah ada saat ini," katanya.

Berkaitan penembakan itu, polisi akan tetap melakukan upaya penegakan hukum. Karena ini akan menimbulkan keresahan di kalang masyarakat Puncak Jaya dan Papua pada umumnya.

Sebelumnya, dua anggota polisi yang dianiaya kelompok bersenjata juga adalah Bripka Dian Budi Santosa, Kanit Intelkam Polsek Nimbokrang dan Bripda Ridwan Napitupulu dari Satuan Intelkam Polres Jayapura saat melaksanakan pengecekan,

Dua anggota Kepolisian Negara RI dikeroyok dan dipanah oleh kelompok bersenjata pada pukul 01.00 WIT di Jayapura, Papua, Kamis (1/12).

Dua anggota polisi yang dianiaya itu telah mendapatkan perawatan dan kondisinya semakin membaik.

Polri terus melakukan langkah-langkah, baik pencegahan maupun penindakan, untuk menjaga kondisi Papua tetap aman. (ANT)

Editor: Ade Marboen

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full content generated by Get Full RSS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar