Minggu, 18 Desember 2011

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


Pemimpin Korut Kim Jong-Il meninggal

Posted: 18 Dec 2011 08:13 PM PST

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-il dalam foto yang dirilis oleh Kantor Berita Korea Utara KCNA beberapa waktu lalu. (REUTERS/KCNA)

Berita Terkait

Seoul (ANTARA News) - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-Il meninggal dunia pada usia 69 tahun karena serangan jantung, kata media pemerintah negara itu  pada Senin seperti dikutip AFP.

Kantor Berita resmi Korea Utara (KCNA) mengatakan, pemimpin Kim "meninggal dunia akibat ketegangan jiwa dan fisik" pada pukul 08.30 waktu setempat Sabtu, saat berada di kereta untuk suatu "kunjungan lapangan".

Pengumuman itu menyerukan kepada rakyat untuk mengikuti putra bungsu Kim dan pewarisnya Kim Jong-Un, yang kini berusia akhir 20-an.

"Semua anggota partai, para petugas militer dan publik dengan setia harus mengikuti kepemimpinan sahabat Kim Jong-Un dan melindungi serta lebih memperkuat front persatuan partai, militer dan masyarakat," kata kantor berita tersebut. Penyiar TV yang mengumumkan kabar duka itu menangis.

KCNA mengatakan, Kim meninggal karena "infark jantung yang parah bersama  serangan jantung" . Otopsi  dilakukan pada hari Minggu.

Kim menderita stroke pada Agustus 2008 yang meninggalkan akibat gangguan gerakan di lengan dan kaki kiri.Korea Utara mengumumkan masa berkabung nasional dari 17-29 Desember.
(H-AK)

Editor: Aditia Maruli

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full content generated by Get Full RSS.

Pemerintah Afghanistan kutuk serangan malam hari

Posted: 18 Dec 2011 07:08 PM PST

Presiden Afghanistan Hamid Karzai (REUTERS/Kevin Lamarque)

Berita Terkait

Video

Kabul (ANTARA News) - Pemerintah Afghanistan, Senin WIB, mengutuk serangan malam hari oleh pasukan NATO di Afghanistan timur sehingga menewaskan seorang perempuan.

Setelah serangan tersebut, Pasukan Bantuan Keamanan Internasional NATO (ISAF) menyatakan operasi di kabupaten Gardez, Provinsi Paktia, ditujukan kepada seorang pemimpin jaringan Haqqani yang "bertanggungjawab atas serangan dengan menggunakan senjata api dan bom pinggir jalan".

Namun kantor gubernur provinsi itu menyatakan itu adalah operasi sewenang-wenang yang dilancarkan terhadap satu rumah pemimpin antinarkotika Paktia yang telah ditahan bersama dua putranya.

"Satu pertemuan dewan keamanan nasional yang diselenggarakan di istana kepresidenan hari Minggu mengutuk serangan malam hari oleh pasukan multinasional terhadap rumah kepala badan antinarkotika Paktia, sehingga menewaskan seorang perempuan dan melukai empat orang lagi," demikian isi pernyataan yang dikeluarkan kantor Presiden Afghanistan Hamid Karzai seperti dikutip AFP.

Komandan pasukan internasional di Afghanistan, Jenderal John Allen meminta maaf sehubungan dengan serangan yang berlangsung Sabtu dini hari itu.

Namun juru bicara ISAF Brigadir Jenderal Carsten Jacobson mengatakan, "Tak ada permintaan maaf oleh ISAF sementara penyelidikan sedang dilakukan."

C003/A011

Editor: Jafar M Sidik

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full content generated by Get Full RSS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar